Sunday, November 28, 2010

Digital Signage Harus Real Time agar Tidak Membosankan Customer

Digital Signage adalah jaringan digital serta menampilkan kumpulan perangkat lunak dan perangkat lunak yang dapat dikontrol secara elektronik dengan menggunakan komputer. 

Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengubah konten jarak jauh, menargetkan pelanggan secara real time di lokasi tertentu. Metode ini menjadi lebih dipilih daripada tradisional statis dan metode cetak dari iklan, karena bersama dengan penawaran ROI yang superior, dengan mudah dapat mengelola dan memperbarui isi dan menampilkan animasi dan video interaktif. Memperbarui konten dapat dilakukan baik secara manual atau melalui sistem penjadwalan melalui software. Konten yang ditampilkan menggunakan berbagai jenis perangkat seperti LCD, LED, plasma display, layar proyeksi dll.

 Kombinasi antara perangkat keras signage digital dan perangkat lunak, jaringan digital signage menyajikan konten ke pemirsa yang ditargetkan di atas perangkat yang dapat dikendalikan secara lokal, atau dapat dikelola over IP. Agar berhasil menyebarkan jaringan ini, pengguna harus benar-benar memahami jaringan dan ketersediaan bandwidth dan harus mengevaluasi biaya dan manfaat yang terkait dengannya. Sistem yang digunakan untuk teknologi ini harus memiliki kemampuan untuk beroperasi secara independen tanpa mempengaruhi operasi normal. Teknologi ini memiliki kemampuan untuk menginformasikan, mendidik, memotivasi, dan mempengaruhi perilaku konsumen melalui penyediaan informasi yang relevan dan meningkatkan penjualan dengan tetap menjaga efisiensi biaya.

 Terlepas dari industri, Digital Signage Solusi memungkinkan pengiriman pesan visual yang dinamis mengoptimalkan pengalaman pelanggan bersama dengan mengarahkan penjualan. Solusi ini dapat dengan mudah diatur dan memungkinkan gambar resolusi tinggi untuk ditampilkan di beberapa layar. Mereka tidak memiliki batas apapun pada jumlah pesan yang perlu ditampilkan. Membutuhkan biaya produksi yang lebih rendah dan memberikan konsistensi dalam konten, mereka adalah sarana komunikasi interaktif dengan konsumen. Solusi yang paling tepat adalah salah satu yang memiliki kapasitas untuk mengakomodasi pertumbuhan terlepas dari bagaimana beragam atau kompleks kebutuhan masa depan mungkin.

Solusi ini melambangkan penyatuan teknologi informasi, perangkat layar elektronik dan media elektronik dan oleh karena itu mendapatkan popularitas. Karena fitur ini, media digital signage mencapai tingkat yang lebih tinggi di bidang periklanan penjualan ritel dan publik dan pemasaran. Solusi-solusi yang digunakan untuk membangun merek di ritel, pendidikan dan pasar perhotelan.

Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, saat ini teknologi berkembang pesat untuk mendukung berbagai macam bidang pekerjaan.Antara lain bidang bisnis,bidang advertisment,bidang entertaiment,bidang pemerintahan maupun di lingkungan perkantoran.

Mayoritas pada saat ini,teknologi menjadi syarat yang sangat dibutuhkan oleh banyak bidang di tengah masyarakat yang konsumtif. Persaingan bisnis yang mengacu kearah peningkatan perjualan produk,mengakibatkan para produsen terus bersaing dan memadukan teknologi digital kedalam sistem advertisment,demi mengoptimalkan tingkat penjualan melalui sistem advertisment digital signage.

Hal ini sangat berkesinambungan dengan respon masyarakat terhadap peningkatan penjualan produk yang dimiliki perusahaan.Oleh karena itu,saya sebagai penulis memilih melakukan penelitian terhadap masalah yang terjadi dalam Perkembangan Sistem Advertisment Signage.

Digital Signage adalah Jaringan digital yang menampilkan kumpulan perangkat lunak atau biasa disebut software yang dapat dimonitoring atau dikontrol secara elektronik dengan menggunakan perangkat keras komputer.Dengan ini,para produsen turut bersaing menyajikan sistem advertisment digital signage yang dapat memenuhi kebutuhan informasi masyarakat.

            Fenomena globalisasi telah menghadirkan tatanan kehidupan baru di era modern saat ini. Globalisasi yang didukung oleh kemajuan teknologi dan informasi membuat batasan tidak lagi jadi hambatan untuk terus bersaing. 

 Identifikasi Masalah
Meskipun pesatnya perkembangan dunia advertisiment, tidak menjamin efektifitas dari sistem advertisment itu sendiri. Banyak media yang berada di tengah masyarakat tidak mampu menarik pasar yang ada untuk meningkatkan penjualan produsen, karena dilihat dari kebosanan masyarakat terhadap tampilan yang statis tanpa informasi yang “real-time”, dan kurang fleksibel dalam menyajikan informasi. Melihat banyaknya pekerja yang sibuk dan jarang melihat televisi, tetapi sering berpergian di tempat hiburan, misalnya mall supermarket, toko buku, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, banyak media periklanan yang tidak dihiraukan oleh masyarakat. Sehingga media tersebut membawa kerugian bagi produsen.
                        Disamping itu justru banyak ruang publik yang tidak menyediakan informasi (advertising) yang memadai. padahal ruang publik tersebut sangat strategis untuk dijadikan media periklanan. Sehingga banyak kebutuhan informasi konsumen yang tidak terpenuhi. 

Hati-Hati Dengan Account Kita..Cari tau Tekniknya

Pertama : Teknik SOCENG alias Social Engginering. Teknisnya adalah pembajak
mengirimkan ke email calon korban dimana dalam email ini terdapat Link dan
Informasi palsu sehingga jika link ini di Klik maka link tersebut akan mengarah
ke suatu websites palsu. Misalnya websites yang mirip Twitter atau Facebook,
dll sehingga calon korban terpancing untuk melakukan LOGIN --> FAKE LOGIN. Nah,
begitu calon korban LOGIN pada websites yang mirip tersebut maka sebenarnya
Account untuk LOGIN ini sudah di setorkan kepada pembajak yang selanjutnya
mereka bisa mengunakan Account tersebut untuk kepentingan mereka.

Kedua : PARALEL PASSWORD. Harus di sadari bahwa mayoritas penguna internet
masih suka mengunakan SATU PASSWORD YANG SAMA UNTUK SEMUA ACCOUNT. Istilahnya
adalah Paralel Password. Sehingga bila salah satu Account jatuh ke orang lain,
maka account yang lain akan jatuh juga. EFEK Paralel password juga bisa terjadi
jika seseorang mendaftar pada suatu layanan websites, lalu websites tersebut
kena HACK


Ketiga : RESET PASSWORD. Setiap registrasi pada suatu websites, termasuk Twitter
juga memiliki fasilitasReset Password. Jika reset password ini bisa di lakukan
oleh seseorang, biasanya membutuh beberapa data pribadi dan pertanyaan khusus.
Data pribadi dapat di cari dari sejumlah account, sedangkan pertanyaan khusus
ini bila pertanyaan tersebut mudah di tebak maka Reset Account akan mudah di
lakukan. Selanjutnya account yang lain akan jatuh ke tangan Si Pembajak
tersebut...

Keempat : Catatan Akun jatuh ke orang lain. Tidak jarang orang yang merasa
mudah lupa atau merasa Account-nya banyak sehingga malas capek-capek mengingat
Username dan Password, biasanya akan menulis pada buku, kertas, pada handphone
/ BB, maupun menulis pada File Teks / TXT. Nah apabila catatan ini jatuh ke
tangan orang lain, termasuk handphone / BB hilang... maka Account dapat di
akses oleh orang lain.

Kelima : Faktor Spy. Pemilik account memang sudah di awasi dan di sadap data /
komunikasi-nya sehingga data account juga dapat di extract dan selanjutnya akan
di gunakan oleh pembajak...

Selain ke 5 teknis diatas, ada berbagai teknis lain tapi dalam kategori sangat
jarang terjadi ataupun sangat sulit diterapkan. Saya mengingatkan agar
masyarakat TIDAK MELAKUKAN COBA-COBA suatu software yang berfungsi untuk
me-reset account orang lain. Karena software ini 99% hanyalah tipu-tipu alias
anda hanya akan menyetorkan account anda sendiri...

Jika dilihat dari postingan Akun Twitter Andi Arief
( http://techno.okezone.com/read/2010/11/25/55/396867/55/twitter-di-hack-stafsus-presiden-ganti-akun )yang dibajak berisi dengan
ejekan dan makian, maka Si Pelaku sudah jelas men-target untuk membajak Akun
tersebut. Siapapun pelaku-nya sudah diluar konteks Ethical Hacker alias Hacker
yang ber-etika alias Black Hacker...

Demikian informasi saya, semoga bermanfaat....

Sumber :

Friday, November 26, 2010

5 ( Lima ) Input Utama Penyusunan IT Staregi (Tugas SIC)



5  Input Utama Penyusunan IT Strategy
  1. Business Strategy
  2. Business Trends
  3. Competitor Analysis
  4. IT Trends
  5. Existing IT

1.    Business Strategy merupakan dokumen yang harus dijadikan landasan berpijak utama dalam pembuatan IT Strategy karena dalam dokumen tersebut disebutkan visi dan misi perusahaan beserta target kinerja masing-masing fungsi pada struktur organisasi.
Di dalam dokumen ini pula ditegaskan peranan teknologi informasi yang sesuai dengan strategi perusahaan (ingat bahwa untuk setiap perusahaan sejenis, posisi teknologi informasi dapat berbeda), sehingga filosofi yang digunakan dalam pengembangan IT Strategy harus sesuai dengannya.
2.    Business Trends adalah segala hal yang berhubungan dengan kecenderungan pola-pola bisnis yang akan terjadi di masa mendatang sehubungan di sebuah industri tertentu.
Contohnya dalam industri keuangan seperti bank, asuransi, dan sekuritas. Ada kecenderungan bahwa di masa depan, ketiga entiti bisnis yang biasa terpisah ini akan bergabung menjadi sebuah perusahaan keuangan multi fungsi di mana produk-produk dan jasa pelayanan yang diberikan dapat beragam.
Contoh lain adalah di industri pariwisata yang melibatkan perusahaan-perusahaan transportasi (darat, laut, dan udara), hotel, lokasi wisata, taman-taman hiburan dan lain sebagainya. Saat ini, masing-masing perusahaan berada dalam jalur bisnisnya sendiri-sendiri, tetapi dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan fenomena pembentukan rekanan strategis (strategic alliances) antar beberapa perusahaan, kecenderungannya di masa depan akan terbentuk sebuah tipe perusahaan pelayanan yang memadukan servis-servis yang biasa dilakukan perusahaan-perusahaan dalam industri pariwisata tersebut.
Hal-hal seperti di atas perlu dicermati dan dipelajari untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dalam jangka pendek, menengah, atau panjang yang dapat mempengaruhi infrastruktur teknologi informasi yang ada (karena adanya perubahan orientasi bisnis).
3.    Competitor Analysis merupakan suatu aktivitas yang harus dilakukan mengingat bahwa pada dasarnya strategi itu dibuat karena adanya pesaing. Tujuan dari dikembangkannya teknologi informasi adalah untuk meningkatkan kinerja perusahaan sehingga dapat menghasilkan produk atau jasa yang cheaper, better, dan faster dibandingkan dengan produk atau jasa yang dihasilkan kompetitor.
Sehingga jelas bahwa tujuan diadakannya analisa terhadap para pesaing bisnis adalah untuk melihat seberapa murah, seberapa baik, dan seberapa cepat produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan lain sehingga hal tersebut dapat menjadi patokan target perusahaan.
4.  IT Trend adalah tujuan dipelajarinya agar tidak terjadi kesalahan dalam pemilihan teknologi yang diterapkan dan dikembangkan di perusahaan. Tidak semua produk-produk teknologi informasi tergolong baik. Dari sekian banyak produk yang ditawarkan, lebih banyak yang gagal bertahan di pasaran daripada yang berhasil.
Perusahaan harus dapat melakukan pemilahan terhadap teknologi mana saja yang masih dalam tahap percobaan atau perkenalan (infancy/emerging), perkembangan (growth), stabil (mature), dan mulai ditinggalkan (facing out).
Dan dari sekian banyak produk, mana pula yang kira-kira akan menjadi standar di masa mendatang. Di samping untuk tujuan tersebut di atas, melihat trend dalam perkembangan teknologi informasi berarti mempelajari kesempatan-kesempatan (opportunities) baru yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan di masa mendatang, baik dalam peningkatan revenue, penurunan costs, atau kemungkinan dikembangkannya bisnis baru.
5.    (Existing IT) Hal terakhir yang harus dipelajari adalah konfigurasi dan spesifikasi dari teknologi informasi yang dimiliki perusahaan saat ini.
Alasan utamanya adalah karena pada hakekatnya pengembangan teknologi informasi di masa mendatang dibangun di atas infrastruktur yang dimiliki saat ini (baseline), bukan membuat sesuatu yang sama sekali baru (paling tidak jika diputuskan untuk sama sekali tidak menggunakan infrastruktur yang ada sekarang, tetap saja diperlukan strategi untuk facing out).